Ketinggian
tempat sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman. Ketika kita
membicarakan ketinggian tempat, maka di dalamnya termasuk suhu udara, sinar
matahari, kelembaban udara dan angin. Unsur-unsur ini sangat berpengaruh
terhadap proses pertumbuhan tanaman. Yang dimaksud dengan ketinggian tempat
adalah ketinggian dari permukaan air laut (elevasi). Ketinggian tempat
mempengaruhi perubahan suhu udara. Semakin tinggi suatu tempat, misalnya
pegunungan, semakin rendah suhu udaranya atau udaranya semakin dingin. Begitu
pula sebaliknya, semakin rendah daerahnya semakin tinggi suhu udaranya atau
udaranya semakin panas. Oleh karena itu ketinggian suatu tempat berpengaruh
terhadap suhu suatu wilayah.
Perbedaan regional dalam topografi, geografi dan cuaca menyebabkan terjadinya
perbedaan dalam tanaman, pola tanam dan metode bercocok tanam. Pola
tanam dari beberapa tanaman yang ditanam terus menerus serta keadaan iklim yang
cocok akan meningkatkan pertumbuhan tanaman. Tinggi tempat dari permukaan laut
menentukan suhu udara dan intensitas sinar yang diterima oleh tanaman. Semakin
tinggi suatu tempat, semakin rendah suhu tempat tersebut.
Demikian juga
intensitas matahari semakin berkurang. Suhu dan penyinaran inilah yang nantinya
akan digunakan untuk menggolongkan tanaman apa yang sesuai untuk dataran tinggi
atau dataran rendah. Ketinggian tempat dari permukaan laut juga sangat
menentukan pembungaan tanaman. Tanaman berbuahan yang ditanam di dataran rendah
berbunga lebih awal dibandingkan dengan yang ditanam pada dataran tinggi.
Faktor lingkungan akan mempengaruhi proses-proses fisiologi dalam tanaman.
Semua proses fisiologi akan dipengaruhi boleh suhu dan beberapa proses akan
tergantung dari cahaya. Suhu optimum diperlukan tanaman agar dapat dimanfaatkan
sebaik-baiknya oleh tanaman. Suhu yang terlalu tinggi akan menghambat
pertumbuhan tanaman bahkan akan dapat mengakibatkan kematian bagi tanaman,
demikian pula sebaliknya suhu yang terlalu rendah. Sedangkan cahaya merupakan
sumber tenaga bagi tanaman.
Suhu berpengaruh terhadap pertumbuhan vegetatif, induksi bunga, pertumbuhan dan
differensiasi perbungaan (inflorescence), mekar bunga, munculnya serbuk sari,
pembentukan benih dan pemasakan benih. Tanaman tropis tidak memerlukan
keperluan vernalisasi sebelum rangsangan fotoperiode terhadap pembungaan
menjadi efektif. Tetapi, pengaruh suhu terhaadap induksi bunga cukup kompleks
dan bervariasi tergantung pada tanggap tanaman terhadap fotoperiode yang berbeda.
Suhu malam yang tinggi mencegah atau memperlambat pembungaan dalam beberapa
tanaman.
Di daerah beriklim sedang perbedaan suhu lebih ditentukan oleh derajat lintang
(latitude), Di tropika perbedaan ini lebih ditentukan oleh tinggi tempat
(altitude). Ditinjau dari sudut pertumbuhan tanaman, daerah pertanaman di
pulau Jawa dibagi menjadi 4 zone.
1. Zone I 0 – 600 m dari permukaan laut
2. Zone II 600 – 1.350 m
3. Zone III 350 – 2.250 m, dan
4. Zone IV 2.250 – 3.000 m.
Pembagian yang dihubungkan dengan ekologi patogen tanaman dan ternyata
cocok untuk tropika Asia yaitu zone I 0-300 meter diatas permuakan laut, zone
II 300-500 mdpl, zone III 500-1000 mdpl dan zone IV 1.000-2.000 mdpl.
Berdasarkan ketinggian tempatnya terdapat macam-macam hutan:
• hutan pantai (beach forest)
• hutan dataran rendah (lowland forest)
• hutan pegunungan bawah (sub-montane forest)
• hutan pegunungan atas (montane forest)
• hutan kabut (cloud forest)
• hutan elfin (alpine forest)
Perubahan suhu tentunya mengakibatkan perbedaan jenis tumbuhan pada
wilayah-wilayah tertentu sesuai dengan ketinggian tempatnya. Maka berdasarkan
iklim dan ketinggian tempat, flora di Indonesia terdiri atas:
Hutan hujan tropis Indonesia berada di daerah katulistiwa, banyak mendapat
sinar matahari, curah hujannya tinggi, dan suhu udaranya tinggi, menyebabkan
banyak terdapat hutan hujan tropik. Ciri-ciri hutan ini adalah sangat lebat,
selalu hijau sepanjang tahun, tidak mengalami musim gugur, dan jenisnya sangat
heterogen. Hutan jenis ini banyak terdapat di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi,
Jawa, dan Irian Jaya.
Beberapa jenis floranya misalnya kayu meranti, ulin, dan
kapur. Pada pohon-pohon ini hidup menumpang berbagai tumbuhan seperti anggrek
dan tumbuhan merambat.dan epifit. Tumbuhan merambat yang terkenal adalah rotan.
Pembagian hutan hujan tropis adalah sebagai berikut.
1. Hutan Hujan Tanah Kering (ketinggian 1000 -
3000 m dari muka laut) –
2. Hutan nondipterocarpeceal memiliki ketinggian
< 1.000 m dan suhu
antara 26°C-21°C.
3. dipterocarpaccoo memiliki ketinggian <
1.000 m dan suhu antara
26°C-21°C.
4. Hutan agathis campuran memiliki ketinggian
< 2.500 m dan suhu antara
26°C-13°C.
5. Hutan pantai memiliki ketinggian < 5 m dan
suhu ± 26°C.
6. Hutan belukar memiliki ketinggian <
1.000-2.000 m dan suhu antara
26°C-21°C.
7. Hutan fegacceal memiliki ketinggian antara
1.000-2.000 m dan suhu
antara 21°C-28°C.
8. Hutan casuarina memiliki ketinggian antara
1.000-2.000 m dan suhu
antara 21°C-11°C.
9. Hutan penuh memiliki ketinggian antara
700-1.000 m dan suhu antara
23°C-18°C.
10. Hutan nothofogus memiliki ketinggian 1.000-3.000 m dan suhu
antara
21°C-11°C.
11. Hujan Tanah Rawa (ketinggian 5 - 100 m dari muka laut).
12. Rawa air tawar
13. Hutan rawa gambut
14. Hutan payau (hutan mangrove)
15. Hutan musim, hutan ini terdapat di daerah yang suhu
udaranya tinggi (terletak pada ketinggian antara 800 - 1200 m dari
muka laut). Pohon-pohonnya jarang sehingga sinar matahari sampai ke tanah,
tahan kekeringan, dan tingginya sekitar 12 - 35 m. Daunnya selalu
gugur pada musim kering/kemarau dan
menghijau pada musim hujan. Contohnya pohon jati, kapuk, dan angsana.
p
ReplyDeleteUntuk mempermudah kamu bermain guys www.fanspoker.com menghadirkan 6 permainan hanya dalam 1 ID 1 APLIKASI guys,,,
ReplyDeletedimana lagi kalau bukan di www.fanspoker.com
WA : +855964283802 || LINE : +855964283802 ||
Numpang promo ya Admin^^
ReplyDeleteajoqq^^cc
mau dapat penghasil4n dengan cara lebih mudah....
mari segera bergabung dengan kami.....
di ajopk.com ^_~
segera di add Whatshapp : +855969190856