Berdasarkan
waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan proses adopsi, dari tahap
kesadaran sampai tahap penerimaan atau pengetrapan, maka kita dapat
membagi sasaran itu dalam lima golongan, yaitu :
1. GOLONGAN PELOPOR atau INOVATOR. [ 2,5% ]
Golongan ini merupakan golongan yang paling cepat melewati proses adopsi. Orang yang termasuk golongan ini jumlahnya tidak banyak dalam suatu daerah, satu atau dua orang saja, mungkin juga tidak ada. Mereka
merupakan orang yang maju sekali, pandai, pengetahuannya luas, usahanya
maju, penghasilannya tinggi, kaya dan pengalamannya luas. Tanah usahanya luas, mempunyai kegemaran dan kesempatan untuk mencoba hal-hal baru. Sifat istimewanya adalah selalu ingin tahu dan aktif mencari keterangan kemana-mana. Petugas penyuluhan sering dibuat kewalahan. Biasanya
mereka kurang memperdulikan orang-orang sekitarnya, tidak aktif
menyebar-luaskan innovasi atau pengetahuan dan pengalamannya. Umumnya
berumur setengah baya (40) dan mempunyai hubungan yang erat dengan
pihak luar (PT, Balai penelitian dan instansi tingkat pusat). Dengan
demikian golongan ini lebih bersifat “cosmopolite” apabila dibandingkan
dengan golongan-golongan pengadopsi lainnya, maka dalam proses
penyebaran inovasi golongan ini tidak banyak membantu.
2. GOL. EARLY ADOPTER (PENGETRAP DINI / pengadopsi ) ---- 13,5%
Ciri cirinya sebagai berikut
* 25 - 40 tahun
* sasaran
yang cepat ikuti inovator, pendidikan diatas masyarakat sekitar, dan
mempunyai faktor produksi sehingga mudah untuk praktekkan hal-hal baru
* aktif dalam masyarakat dan supel dalam pergaulan
sumber
advis dan informasi bagi petani lain, mau berbagi pengetahuan sehingga
cocok untuk dijadikan *petani teladan yang selanjutnya menjadi kontak
tani.
bersifat “localite”
dalam proses penyebaran inovasi, golongan ini paling membantu penyuluh pertanian.
3. GOL. EARLY MAJORITY (PENGETRAP AWAL / mayoritas awal ) -------- 34%
Ciri cirinya sebagai berikut
* proses adopsi lebih lambat dibandingkan golongan penerap dini
* biasanya
merupakan para tokoh masyarakat setempat, dimana biasanya tidak mau
usahanya gagal untuk menjaga agar citranya tidak buruk.
* tingkat pendidikan, pengalaman, dan kondisi sosio ekonominya sedang.
4. GOL. LATE MAJORITY (PENGETRAP AKHIR / mayoritas lambat ) ------- 34%
Ciri cirinya sebagai berikut
* petani yang kurang mampu, pendidikan rendah bahka masih buta huruf
* sifatnya kurang giat dalam mengetrapkan inovasi baru, harus melihat contoh dari golongan terdahulu
* kurang menggunakan media massa sehingga lambat mengetahui informasi terbaru
ð hubungan dengan penyuluh relatif kecil
5. GOL. LAGGARD (PENOLAK / lamban ) ------ 16%
* disebut juga non adopter
* tuan-tuan
tanah, petani yang berpandangan kolot (tradisional), tidak senang
terhadap perubahan, kalau-pun menerima akan terjadi paling akhir.
Berdasarkan aliran informasi atau sebagai sumber informasi maka :
Lembaga penelitian (PT, BPTP, dll) merupakan sumber informasi bagi golongan inovator, early adopter, dan penyuluh pertanian. Golongan
inovator biasanya sudah maju, mampu, penemuan-penemuan baru selalu
didengar dengan cepat dan kurang perhatian thd masyarakat sekitar maka
tidak perlu menjadi perhatian (pembinaan) penyuluh pertanian.
Sumber informasi golongan early majority adalah golongan Early adopter dan penyuluh pertanian. Golongan inilah yang harus memperoleh perhatian utama para penyuluh. Pada umumnya golongan ini menjadi tokok masyarakat, sehingga tindakannya banyak diikuti oleh golongan late majority. Golongan ini biasanya dekat dengan golongan late majority dan laggard.
Sumber
informasi golongan late majority adalah early majority, golongan late
majority baru mau mengadopsi inovasi baru setelah golongan early
majority mengadopsinya, sehingga golongan inipun tidak usah menjadi
perhatian yang utama dari penyuluh.
Yang paling mudah mempengaruhi golongan laggard adalah golongan late majority, itupun sangat sulit terjadi. Dari uraian di atas dapat disumpulkan bahwa yang harus menjadi perhatian utama para penyuluh adalah golongan early adopter.
Comments
Post a Comment